Minggu, 30 Maret 2008

TEAM LEADER KUNJUNGI LOKASI PAKET KENDAL

Selama 2 hari, Jumat dan Sabtu, 28 – 29 Maret 2008, Team Leader KMW Provinsi Jateng melakukan kunjungan ke beberapa desa P2KP di Kabupaten kendal dalam rangka monev dan persiapan kunjungan Bank Dunia yang rencananya dilakukan awal bulan April 2008. Kunjungan tersebut didampingi oleh beberapa orang Tenaga Ahli KMW sekaligus Korkot, Askot maupun Faskel P2KP.
Kunjungan dilakukan di beberapa lokasi yakni :
1. Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari;
2. Desa Weleri Kecamatan Weleri;
3. Desa Purwokerto Kecamatan Patebon dan;
4. Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon.
Selanjutnya juga dikunjungi salah satu lokasi PNPM Perkotaan non PAKET yakni Kelurahan Ketapang Kecamatan Kota Kendal.
Dalam kunjungannya, Team Leader menemukan berbagai temuan lapangan yang selanjutnya dievaluasi bersama sebagai bahan masukan untuk memantapkan proses nangkis di Kabupaten Kendal.

Sabtu, 22 Maret 2008

AUDIT PEKEM PAKET P2KP SELESAI

Setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya pelaksanaan Audit Akuntan Publik bagi Panitia Kemitraan Program Penannggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) P2KP selesai dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Maret 2008 di Desa Sambongsari Kecamatan Weleri. Audit dilaksanakan kepada 2 Panitia Kemitraan yakni Pakem Sambong Toyo dan Pakem Sambung Sender.

Secara umum dapat dikatakan bahwa audit berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Bahkan dalam hal ini auditor banyak memberikan bimbingan kepada panitia kemitraan terkait dengan mekanisme pelaporan kegiatan. Namun demikian diakui bahwa masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam pelaporan yang dikarenakan kekurang telitian pakem dalam menyusun laporan tanpa mengurangi hakekat dari pelaksanaan kegiatan kemitraan itu sendiri.

Karti Ustanto, Koordinator BKM Gunung Mas, DesaSambungsari yang sekaligus sebagai Koordinator Forum BKM P2KP Kabupaten Kendal, mengakui bahwa masih banyak panitia kemitraan yang mengalami kesulitan dalam menyusun laporan, meskipun bimbingan dari POKJA Paket diberikan secara penuh, hal ini semata dikarenakan kemampuan anggota yang terbatas. Namun demikian dia mengakui, dibandingkan pelaksanaan PAKET P2KP tahap pertama tahun 2006, masyarakat semakin mengatahui dan mengerti terkait dengan mekanisme administrasi dan pelaporan kegiatan, hal ini merupakan sebuah pembelajaran berharga yang tidak ternilai harganya.

Hal lain yang tidak dapat dinilai dengan uang adalah bukti yang menunjukkan adanya “social capital” yang tercermin dari kepedulian masyarakat dalam berbagai bentuknya, baik yang memberikan sumbangan uang, matrial, tenaga, maupun yang terlihat dari sumbangan dalam bentuk makanan dan minuman selama proses pengerjaan program berlangsung.

Karti Ustanto mengingatkan kembali, bahwa kepedulian masyarakat diantaranya dapat dilihat dari kejadian pengusiran 2 unit mobil pengangkut paving pada PAKET 2006 oleh warga masyarakat Sambongsari (non PAKEM). Hal ini dilakukan karena masyarakat mengetahui hak dalam bentuk kualitas paving yang seharusnya diterima, namun yang datang tidaklah sesuai dengan yang seharusnya. Tidak berhenti disana, warga selanjutnya menanyakan hal tersebut kepada panitia kemitraan dan setelah dilakukan pelacakan, ternyata kesalahan dilakukan oleh pihak perusahaan pembuat paving yang salah dalam pengiriman barang. Bentuk partisipasi masyarakat yang mencapai kepada kontrol sosial inilah yang menurut dia “mahal harganya”.

Lebih jauh, Shobirin, S.Sos, koordinator POKJA PAKET dan Jonny Godlib, SE selaku anggota POKJA yang mendampingi proses Audit terakhir bagi PAKEM PAKET P2KP Kabupaten Kendal tahap 2 tahun 2007 mengakui bahwa memang ada harga yang sangat mahal yang harus dibayar oleh banyak pihak dalam berbagai bentuknya dalam upaya mensukseskan PAKET P2KP, namun demikian, harga yang mahal ini telah terbeli oleh sebuah proses pembelajaran yang jauh lebih mahal yang diperoleh oleh masyarakat di 23 desa P2KP penerima PAKET, jika dibandingkan dengan harga yang harus dibayar. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan PAKET P2KP, telah terbukti adanya kesatuan komitmen dari berbagai pihak, khususnya masyarakat itu sendiri. Adanya kesadaran bahwa mereka sepenuhnya tidak dapat menggantungkan keadaan mereka hanya kepada pemerintah saja. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa komitmen dari pemerintah daerah dan segenap jajarannya terkait dengan sinergitas upaya penanggulangan kemiskinan masih merupakan sebuah impian yang harus dibangun.

Lebih lanjut, Shobirin, S.Sos menyampaikan bahwa diharapkan dalam waktu dekat, pelaksanaan peresmian PAKET P2KP 2007 bisa segera dilaksanakan. Hal ini juga kembali menuntut peran aktif dan komitmen SKPD terkait khususnya BAPPEDA Kabupaten Kendal untuk menyelesaikan tahapan proses/ siklus PAKET yang telah disepakati bersama.

Selasa, 18 Maret 2008

Panitia Kemitraan Jalani Audit Akuntan Publik

Setelah melaksanakan kegiatan yang telah disepakati bersama dan telah tersusun laporan akhir pelaksanaan pekerjaan serta lokakarya pertangungjawaban, serah terima dan penyepakatan rencana pemeliharaan pekerjaan. Secara bertahap dilaksanakan Audit Akuntan Publik bagi Panitia Kemitran PAKET P2KP Kabupaten Kendal.

Audit dilaksanakan bekerjasama dengan Kantor Akuntan Publik Marjito & Rukendi, Semarang. Auditor ini dipercaya dan telah berpengalaman melakukan audit bagi Panitia Kemitraan PAKET P2KP karena untuk kali kedua Pelaksanaan Audit Akuntan Publik bagi Pakem dipercayakan kepada mereka. Audit direncanakan selesai pada hari Sabtu, 22 Maret 2008 dengan penyelesaian laporan direncanakan pada minggu kedua bulan April.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan audit didampingi oleh anggota Pokja Paket P2KP Kabupaten Kendal. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan pendampingan kepada PAKEM maupun Akuntan Publik tanpa bermaksud melakukan intervensi atas hasil akhir yang akan dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik, demikian disampaikan oleh Koordinator Pokja PAKET P2KP, Shobirin, S.Sos dan anggota Pokja PAKET Jonny Godlib, SE.

Pada umumnya, Panitia Kemitraan telah siap menerima kedatangan Auditor dengan mempersiapkan data dan informasi yang dibutuhkan.

Sekaligus bersamaan dengan proses Audit Akuntan Publik, proses pemilihan Best Practise PAKET tahap 2 tahun 2007 juga sedang dilaksanakan. Diharapkan pada saat peresmian PAKET P2KP tahun 2007, pengumuman best practise dapat disampaikan sebagai salah satu penghargaan dan pembelajaran serta pemberian motivasi kepada masyarakat Kabupaten Kendal pada umumnya dan masyarakat penerima program P2KP/ PNPM Perkotaan pada khususnya atas keberhasilannya dalam menjalani proses pembelajaran panjang melalui siklus dan tahapan P2KP.

Jumat, 14 Maret 2008

Lokakarya pertanggungjawaban, serah terima pekerjaan dan penyepakatan rencana pemeliharaan


sampai saat ini, seluruh PAKEM PAKET P2KP Kabupaten Kendal, telah melaksanakan Lokakarya Tingkat desa, yang pelaksanaannya didampingi oleh POKJA PAKET dengan agenda Pertanggungjawaban Panitia kemitraan, Serah terima pekerjaan dari PAKEM kepada Masyarakat dan penyepakatan rencana pemeliharaan pekerjaan.


Kebahagiaan warga dapat dilihat disini karena mereka merasa sangat bersyukur atas selesainya pekerjaan dengan kualitas dan volume pekerjaan yang tidak dibayangkan sebelumnya, karena banyak yang melebihi rencana pekerjaan yang telah disusun sebelumnya.


Berbagai kegiatan dilaksanakan bersama dengan kegiatan ini, diantaranya ada yang dengan menampilkan seni barongan yang ada di desanya sambil berkeliling desa. ada juga yang acara tersebut dimeriahkan dengan adanya solo keyboard dan masyarakat diberi kesempatan bernyanyi dan menari bersama sebagai ungkapan syukur atas terselesaikannya pekerjaan PAKET yang menguras cukup banyak tenaga dan pikiran masyarakat. Namun demikian, terlepas dari semua itu, rasa syukur tentunya tercurah Kepada Allah atas segala Nikmat dan Karunia yang tiada tergingga karena masyarakat, secara sadar atau tidak telah berhasil menjalani proses dan tahapan pembelajaran panjang dan terbukti membuahkan hasil yang sangat menggembirakan.


Eksitensi Camat, PJOK PAKET, Bappeda, bahkan juga Anggota DPRD Kabupaten Kendal dalam acara ini menjadi kebahagiaan tersendiri yang sangat mengharukan.

PAKET P2KP.... Apaan seh?????


Pengertian PAKET P2KP

PAKET adalah suatu komponen program P2KP untuk mendorong dan memperkuat kemitraan sinergis antara masyarakat, pemerintah daerah serta kelompok peduli sehingga upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan secara mandiri dan
berkelanjutan serta melembaganya proses pembangunan yang bersifat partisipatif di tingkat kota.
Melalui Komponen PAKET diharapkan juga dapat terbangun dan melembaga proses konsultatif antara ketiga pilar pembangunan (pemerintah, masyarakat, swasta/kelompok peduli) di tingkat kota/kabupaten dalam penanggulangan kemiskinan. Hal ini berarti bahwa PAKET hanya dapat berjalan sesuai dengan tujuannya apabila di antara masing-masing pelaku pembangunan di atas memiliki ‘kepentingan dan kebutuhan yang sama’ untuk saling koordinasi, kooperasi dan kolaborasi satu terhadap yang lain sehingga terjadi kemitraan. PAKET hanya sekedar stimulan untuk membantu dan mempercepat proses kemitraan yang mulai ditumbuhkan oleh mereka sendiri.
Bagi masyarakat, terutama BKM, Komponen PAKET juga dimaksudkan sebagai proses pembelajaran untuk mengakses dan menggalang berbagai sumber daya maupun sumber dana yang dimiliki oleh pemerintah kota/kabupaten atau kelompok peduli setempat (channeling), sehingga diharapkan dapat lebih mengoptimalkan kemandirian dan keberlanjutan upaya penanggulangan kemiskinan.
Agar BKM/masyarakat mampu bermitra dengan pemerintah kota/kabupaten dan kelompok peduli setempat, maka prasyarat utama adalah bahwa BKM-BKM memiliki kredibilitas yang menjamin kepercayaan dari berbagai pihak tersebut. Hal ini berarti bahwa hanya BKM-BKM yang telah menunjukkan kinerja sebagai “BKM Berdaya” yang memiliki perluang untuk dapat berpartisipasi aktif dalam proses channeling dari program-program yang ada, khususnya melalui PAKET.

Tujuan Pelaksanaan PAKET
Maksud Pelaksanaan kegiatan PAKET P2KP adalah agar terjadi proses pembelajaran kemitraan dan gerakan bersama oleh seluruh pelaku di tingkat kabupaten/kota sehingga terjalin sinergi upaya-upaya penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.
Tujuan umum dari pelaksanaan kegiatan PAKET adalah melembagakan kemitraan sinergis antara masyarakat, pemerintah dan kelompok peduli untuk membangun wilayahnya dalam rangka menciptakan lingkungan permukiman yang layak huni, nyaman, produktif dan berjati-diri.
Sedangkan tujuan khusus pelaksanaan PAKET adalah:
1. Melembagakan pola-pola pembangunan partisipatif yang dilaksanakan di kota/kabupaten lokasi PAKET.
2. Menciptakan nuansa kerja sama yang nyata antara pemerintah kota/kabupaten dengan kelompok masyarakat peduli serta masyarakat sasaran.
3. Meningkatkan kepedulian, partisipasi dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap fasilitas dan/atau program yang dilaksanakan bersama antara pemerintah kota/kabupaten dengan masyarakat.
4. Membuka Akses masyarakat miskin kepada sumber daya kunci (dana, keahlian, informasi, teknologi dan lain-lain) yang dimiliki pemerintah kota/kabupaten, yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan penanggulangan kemiskinan makin terbuka.
5. Meningkatkan kapasitas pemerintah kota/kabupaten untuk menciptakan kebijakan-kebijakan dan program-program yang memihak kaum miskin (pro poor)
6. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi program pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat (Demand Driven).

Keterlibatan tiga unsur dalam pelaksanaan PAKET
Dalam pelaksanaan PAKET melibatkan 3 (tiga) unsur utama, yaitu:
1. Pemerintah Kota/Kabupaten, melalui Dinas-Dinas
2. Masyarakat, melalui BKM atau Organisasi masyarakat lainnya
3. Kelompok PEDULI: LSM, Universitas, Tokoh Masyarakat, Dunia usaha swasta, dll.
Ketiga unsur dimaksud akan belajar bermitra mulai tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi kegiatan PAKET, baik melalui Panitia Kemitraan maupun KPK-D dan KBP.

PAKET P2KP KABUPATEN KENDAL
Setelah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan dan Kendal dinyatakan berhak dan layak menerima PAKET P2KP, dilanjutkan dengan ditandatangninya MoU Paket antara Dirjen Ciptakarya dengan Bupati Kendal untuk 23 Desa P2KP dalam kurun waktu 3 tahun dengan total dana 6 milyar rupiah dari APBN, yang dilanjutkan dengan proses pelaksanaan PAKET P2KP tahap Pertama tahun 2006.

Secara umum dapat disampaikan bahwa tahapan PAKET Kendal, dengan berbagai improvisasinya dapat dilihat dalam urutan :


  1. Lokakarya/ FGD pembentukan pokja paket oleh forum KPKD dan Komunitas Belajar Perkotaan Kabupaten Kendal serta SKPD se Kabupaten Kendal yang di dalamnya sekaligus dilakukan sosialisasi tentang PAKET P2KP, perumusan tugas, keanggotaan dan mekanisme kerja POKJA PAKET, sekaligus membentuk POKJA PAKET Kabupaten Kendal;

  2. Kampanye tingkat desa/ kelurahan dengan media spanduk, pamlet, dan spot radio;

  3. Pembentukan Panitia Kemitraan (PAKEM) tingkat desa/ kelurahan yang pelaksanaannya didampingi oleh anggota POKJA Paket;

  4. Lokakarya pendalaman konsep dan mekanisme PAKET;

  5. Pelatihan penyusunan proposal PAKET;

  6. Penyusunan Proposal yang dipantau oleh POKJA dengan mengadakan kunjungan ke Desa/ Kelurahan calon penerima PAKET;

  7. Penyerahan proposal dan dilanjutkan dengan penilaian kelayakan proposal serta Verifikasi lapangan oleh POKJA PAKET;

  8. Penetapan calon pemenang PAKET, yang diumumkan melalui berbagai media;

  9. Klarifikasi atas calon pemenang PAKET P2KP oleh masyarakat;

  10. Penetapan Pemenang PAKET P2KP, diumumkan melalui berbagai media (Radio, website Kabupaten Kendal, tempat pengumuman lain);

  11. Lokakarya Manajemen Pelaksanaan PAKET;

  12. Pembentukan Badan Pengawas Pekerjaan PAKET;

  13. Pelatihan anggota Badan Pengawas Pekerjaan PAKET;

  14. Pelaksanaan Kegiatan dengan mempergunakan dana swadaya (pemantaua lapangan oleh POKJA);

  15. Pelaksanaan Kegiatan dengan dana APBD Kabupaten Kendal (pemantauan lapangan oleh POKJA);

  16. Pelaksanaan Kegiatan dengan dana APBN (pemantauan lapangan oleh POKJA);

  17. Penyusunan Laporan Panitia Kemitraan (pendampingan penyusunan laporan oleh POKJA);

  18. Audit Akuntan Publik bagi Panitia Kemitraan;

  19. Lokakarya tingkat desa/ kelurahan dengan agenda : pertanggungjawaban PAKEM, serah terima pekerjaan PAKET dan penyepakatan rencana pemeliharaan pekerjaan;

  20. Penyusunan Laporan Akhir POKJA PAKET;

  21. Audit POKJA PAKET;

  22. Peresmian PAKET P2KP Kabupaten Kendal;

  23. Lokakarya Pertanggungjawaban POKJA PAKET P2KP.

pada tahap pertama tahun 2006, disetujui 30 proposal kegiatan dari 23 desa P2KP dengan total peningkatan swadaya masyarakat mencapi 300%. Sedangkan di tahap kedua tahun 2007, disetujui 41 Panitia Kemitraan dengan total peningkatan swadaya mencapai lebih dari 1 milyar rupiah. (detail menyusul ..... )