Sabtu, 26 April 2008

THE OLD SOLDIER IS NEVER DIE, THEY JUST FADE AWAY




Sebuah ungkapan dari Eisenhower ini barangkali tepat jika di hadiahkan kepada seorang lelaki tua yang dengan penuh semangat hadir selama 3 hari penuh dalam Lokalatih Pemda PNPM P2KP Kendal15-17 April 2008. Peserta dengan usia paling tua ini dengan semangat mengemukakan ide-ide indah, sebagai bentuk cerminan sejarah dan waktu yang telah 75 tahun dijalaninya. Perjuangan panjang tiada akhir yang saat ini tercermin dari kepeduliannya terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan yang digulirkan di Kabupaten Kendal.

Pria yang lahir di Demak 10 Juni 1933 ini, dari catatan sejarahnya, telah mengabdikan sebagian besar hidupnya sebagai pendidik dan berjuang mendarmabaktikan waktunya demi kepentingan masyarakat. Sarjana S1 pendidikan jurusan ilmu Geografi ini memiliki catatan panjang pengabdian sejak tahun 1954 dengan riwayat panjangnya :
1. Guru SGB Jepara (1954-1958)
2. Guru SMP Negeri Demak (1959-1963)
3. Kepala SMA Negeri Demak (1963-1977)
4. Kepala SMA Negeri Kendal (1977-1988)
5. Pengawas SMP/SMA Karesidenan Pekalongan (1988-1933)
Selama menjabat Kepala SMA Kendal, juga menjadi pengampu Kepala Sekolah (untuk yang pertama) :
1. SMA Negeri Weleri
2. SMA Negeri Sukorejo
3. SMA Negeri Boja
4. SMA Negeri Kaliwungu
5. SMA PGRI 01 Kendal

Catatan panjang keanggotaannya dalam organisasi kemasyarakatan dan perjuangannya dapat dilihat :
1. Pimpinan Pandu Islam Demak
2. Komisaris Umum Pandu Hisbul Wathan (HW) Jepara
3. Komisaris Umum Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) Jepara
4. Ketua II Pimpinan Muhammadiyah Daerah Kabupaten Demak
5. Ketua II HMI Semarang
6. Ketua KORPRI Unit Gabungan Demak dan kemudian di Kendal
7. Wakil Ketua Paguyuban Manula Peduli Bangsa (PAMANLISA) Kendal
8. Ketua II Komite Penegak Kebenaran Kendal
9. Ketua PWRI Cabang Kendal
10. Wakil Ketua Senam Sehat Indonesia (SSI) Kendal
11. Wakil Ketua Klub Jantung Sehat Kendal

Sedangkan keanggotaan organisasi yang masih dijabat diantaranya :
1. Ketua II Komite Penegak Kebenaran Kendal
2. Penasehat Pengurus PWRI Cabang Kendal
3. Wakil ketua Klub Jantung Sehat Kendal

Pria sederhana yang ”hasil karyanya” tercermin dari jajaran pimpinan daerah di Kendal ini setiap tahunnya menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, selalu mencurahkan kepedulian dan kecintaannya kepada Bangsa Indonesia dalam sebuah refleksi dan puisi.

Sebuah ungkapan yang muncul melambangkan kepeduliannya kepada masyarakat miskin Kendal adalah dimana penyebab kemiskinan adalah ketidakpedulian para pemimpin kepada rakyatnya yang tercermin dari tingginya tingkat korupsi di indonesia.

Pria sederhana yang dalam sebuah kesempatan mengingatkan bahwa perjuangan manusia tiada akan pernah berakhir karena jejak jejaknya akan terus tertulis, dan hendaknya hidup dijalani dengan sederhana, jujur, ikhlas dan bersyukur serta mengabdi kepada masyarakat tanpa harus berhitung dan mengaharap imbalan, karena semua sudah ada yang menghitung dan akan membalasnya.

Prajurit tua itu tidak lain adalah seorang Drs.H.A.Mintono Hadisusanto

Kamis, 17 April 2008

KIEM LIONG HAN PEDULI KEMISKINAN






Kiem Liong Han, sebuah nama unik dan mengundang pertanyaan yang seringkali didengar ketika bertemu dengan salah seorang keturunan Kowachin (Korea Jawa China) yang namanya tercantum di dalam keanggotaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Kendal ini. Dia selalu bilang bahwa marga Kiem tidak berasal dari China melainkan dari Korea, begitu pembelaan atas nenek moyangnya yang diberikannya setiap kali digoda terkait dengan “warna”nya yang “berbeda” dengan kebanyakan anggota lainnya. Itupun ditanggapinya dengan senyum yang selalu tersungging di bibirnya.

Pengusaha Ayam Bakar Kamandoko yang bertempat di Pusat Oleh-oleh Kendal ini, sejak beberapa tahun ini terlibat aktif dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan di Kendal. Berawal sejak keanggotaannya di Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) yang kemudian di revitalisasi menjadi TKPKD, dia aktif di dalamnya. Termasuk aktif sebagai anggota Komunitas Belajar Masyarakat (KBM) Kabupaten Kendal. Sebagai seorang pecinta burung, lelaki berusia 50 tahun yang lahir di Purbalingga dan masuk Kendal pada 1979 ini juga aktif dalam berbagai organisasi lain sebagai koordinator Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) di Rayon Keris (Kendal, Weleri, Sukorejo), Ketua Paguyuban Doa Hati Kudus Yesus Kendal, serta saat ini sedang merintis berdirinya Koperasi Credit Union (KCU) dan terbitnya kembali majalah “Habitus”. disamping itu, dia juga merupakan anggota tim pengelola tempat ziarah Goa Bunda Maria Ratu, Besokor, Weleri

Secara pribadi, Koh Han, sangat memberikan perhatian kepada salah satu makanan khas Kendal yakni “dawet seger”. Bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Kabupaten Kendal, sebagai perintis/ pemrakarsa pemasyarakatan Dawet seger, melakukan pelatihan dan pemberian modal usaha kepada mereka yang mau berdagang dawet seger. Bahkan kedudukannya saat ini sebagai Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Dawet Seger Kabupaten Kendal.

Bukti komitmen dan kerelawanannya terhadap masyarakat juga dapat dilihat dari peran aktifnya sejak tahun 2006 sampai saat ini sebagai anggota Kelompok Kerja Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (POKJA PAKET P2KP) Kabupaten Kendal. Meskipun membawa “warna” yang berbeda, namun terbukti kemauannya untuk berbagi kepada masyarakat, dibuktikan dengan kesediannya mengunjungi dan mendampingi lokasi-lokasi penerima PAKET P2KP Kabupaten Kendal.

Sebuah cerminan kecil indahnya arti kebersamaan dalam keberagaman.


Untuk berkomunikasi dengannya dapat menghubungi :
081325677677

Selasa, 15 April 2008

ANGGOTA DPRD TIDAK PEDULI KEMISKINAN..???








Yang jelas, tanpa bermaksud mengesampingkan yang lainnya, pernyataan itu sama sekali TIDAK COCOK untuk seorang Yusuf Darmawan, anggota DPRD Kabupaten Kendal dari FPAN. Hal ini terlihat dari komitmennya terkait program pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan yang disukungnya secara penuh. Sebut saja Program Dasar Pembangunan Partisipatif (PDPP) Kabupaten Kendal, sebuah program yang mengajak masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kendal untuk lebih meningkatkan peran, fungsi dan partisipasinya dalam proses pembangunan yang sesungguhnya. Dalam tahap awal lahirnya program ini di Kabupaten Kendal, beliau menjadi tempat ”ngudo roso” nya tim PDPP Kendal yang pada gilirannya mampu membuahkan pelatihan dan penyusunan dokumen RPJMDes/Kel di 285 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Kendal secara partisipatif.

Terkait program Penanggulangan Kemiskinan, warga desa Sambongsari Kecamatan Weleri ini menjadi salah satu pendukung setia di Gedung Dewan dalam upaya merintis Kabupaten Kendal sebagai salah satu penerima PAKET P2KP. Hingga dalam tahap pelaksanaannya, komitmennya untuk terus mendampingi kegiatan inipun masih terus berjalan. Sebagai salah seorang anggota Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Kendal, Yusuf Darmawan, disela kesibukannya sebagai wakil rakyat, masih menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan yeng terkait PAKET P2KP. Bahkan secara pribadi turut memberikan dukungan swadaya bagi pelaksanaan kegiatan tersebut di desanya.

Sampai saat ini bahkan masih tetap menjadi tempat ”ngudo roso”nya mereka para pelaku nangkis di Kendal. Kepeduliannya dapat dilihat diantaranya dengan kehadirannya secara pribadi dalam peresmian PAKET P2KP Kabupaten Kendal 2006 yang berlangsung di Sambongsari, Weleri dan bahkan dalam kegiatan Lokalatih Orientasi Pemda – PNPM P2KP Kendal pada 15 – 17 April 2008. Tercatat sebagai peserta aktif sejak pagi hingga sore tanpa pamit meninggalkan kegiatan.

Harapannya, semoga semakin banyak ”Yusuf Darmawan” lain yang menyusul seiring berjalannya sang waktu agar proses nangkis akan semakin membuahkan keberhasilannya.

Kamis, 10 April 2008

SELAMAT TINGGAL BLETHOK…..














Etiana (15 th) siswa kelas 3 SMP 2 Weleri asal dukuh Tawang Laut Desa Gempolsewu kini tak lagi menjinjing sepatu agar tak kotor terkena becek saat kesekolah. Pasalnya, jalan sepanjang + 2km yang merupkan satu-satunya jalan menuju sekolah telah dibeton meskipun separo. Sebelumnya, saat jalan becek apalagi habis hujan, anak-anak Tawang Laut (nama dukuhnya) sudah pasti berlepotan tanah jika blethok (jawa : becek sekali) sehingga harus melewati tanggul yang hanya selebar dua jengkal tangan manusia dewasa.

Hitungan 2km adalah jarak dari rumah mereka di dusun Tawang Laut sampai di TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Dari TPI masih harus naik angkot kira-kira 1 km. Untuk sampai di TPI anak-anak harus menyeberang sukai pakai perahu sebrangan yang setia sejak jam 5 pagi sampai jam 11 malam. Namun jika air laut pasang, tukang perahu sebrangan tidak berani mengambil resiko menyebarangkan orang, walhasil, anak-anak (sekolah) negeri terpaksa harus kembali ke rumah mereka dengan kembali berjalan kaki, 2 km.

Ya, untuk menuntut ilmu, setiap hari Etiana dan Karti harus berjalan kaki sejauh 4 km, pergi pulang. Hal ini harus mereka jalani karena di dukuh Taman Laut hanya ada sebuah SD yang telah rusak. Namun demikian, Etiana dan Karti adalah segelintir anak beruntung, karena puluhan gadis seusianya tidak dapat sekolah karena harus bekerja mencari ikan atau menjadi pembantu rumah tangga di luar daerah karena tidak ada biaya. Bahkan, satu-satunya lulusan SMA di Tawang Laut adalah seorang Suwito (42th), nelayan yang dipercaya menjadi anggota BKM.

Dukuh Taman Laut, didalamnya terdapat 159KK, 579 jiwa dan terbagi dalam 4 RT. Pada Pebruari 2007 beberapa rumah roboh diterpa angina putting beliung dan Wakil Bupati Kendal, Dra.Hj. Siti Nurmarkesi langsung datang meninjau lokasi sambil membagikan sembako kepada warga yang tidak dapat melaut. Sebagai sebuah wilayah yang terisolir, karena berada di ujung Kendal bagian Barat Laut. Keberadaan dana PAKET P2KP merupakan salah satu alternative dana mengingat APBD yang terbatas dan harus mencakup 285 Desa/ kelurahan se Kabupaten Kendal. Keterbatasan infrastruktur, merupakan salah satu penyebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di wilayah itu. Sayangnya, pada tahun 2007, dana yang disetujui hanya mampu membeton sebagian jalan saja. Sedangkan sisanya diharapkan dapat diselesaikan dengan dana PAKET tahun 2008.

Melihat manfaat yang dirasakan masyarakat dan juga proses dan pembelajaran yang terjadi dalam proses pelaksanaan PAKET di Gempolsewu, terlalu sederhana kiranya jika semua hanya dilihat dari hasil akhirnya saja. Namun tidak berlebihan jika proses hingga program PAKET dapat berjalan di desa Gempolsewu dihargai lebih, mengingat kondisi masyarakat dan lingkungannya yang sedemikian memprihatinkan.

Harus dihargai pula, dengan setimpal, komitmen dari masyarakatnya. Hal ini diantaranya dapat dilihat dari warisan piutang BKM yang diterima dari pengurus terdahulu. Dari nilai total dana 30 juta, dengan mempergunakan perangkat PAKET P2KP, dipergunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk mengembalikan dana yang dipinjamnya. Dan hanya dalam waktu 2 tahun dana yang dimiliki BKM menjadi 65 juta.

Jika bersedia merenungkan kembali, sesungguhnya P2KP merupakan sebuah ikatan komitmen dari semua pihak untuk menetapkan hati memegang nilai-nilai luhur kemanusiaan. Sehingga, semua hal juga harus ditinjau dari kacamata komitmen, kepedulian dan proses pembelajaan yang berjalan, bukan semata hasil akhir yang ada.

By : Nunuk Sarah Zenubia

Minggu, 06 April 2008

Monev Paket P2KP Kendal – 2









Pada hari kedua, Jumat, 4 April 2008, Tim monev Bank Dunia melakukan evaluasi bersama Tim Korkab Kendal dan KMW Provinsi Jateng. Bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Bappeda Kendal, kegiatan berlangsung sejak jam 07.00 sampai dengan 09.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan mengadakan audiensi dengan pemkab Kendal. Bertempat di Operation Room Setda Kendal, dihadiri oleh TKPKD Kabupaten Kendal, Pimpinan Bappeda, perwakilan dari Forum BKM Kabupaten Kendal, Pokja Paket, Panitia Kemitraan Paket P2KP, Tim Korkab Kendal, KMW dan Tim Monev pusat serta kepala SNVT PBL Ciptakarya Provinsi Jateng.

Kegiatan berlangsung santai tanpa mengurangi hakekat monev itu sendiri dan di dalamnya dibahas beberapa catatan terkait pelaksanaan Paket P2KP maupun PNPM Perkotaan di Kabupaten Kendal.
Secara umum pelaksanaan Paket P2KP dipandang cukup baik, meskipun masih ada beberapa catatan yang harus dijadikan perhatian dalam pelaksanaannya. Salah satu diantaranya adalah terkait dengan permasalahan administrasi dan pelaporan Paket P2KP. Namun demikian terlepas dari pertanyaan siapa yang patut disalahkan, tanpa bisa lepas dari kekurangan dan kelebihannya, juga tanpa mengurangi hakekat dari hasil akhir pekerjaan fisik yang dilakukan oleh masyarakat, selayaknyalah proses pembelajaran panjang dan berat yang ada dimasyarakat juga menjadi bagian yang memperoleh perhatian lebih.

Akan tetapi, apabila tetap didesak dengan pertanyaan bahwa yang terjadi, baik dalam bentu kelebihan maupun kekurangan yang ada sebenarnya tanggungjawab siapa?

Secara jujur harus diakui bahwa kesemuanya itu adalah sebuah tanggungjawab kolektif dari setiap pelaku, baik pribadi dan lembaga yang terlibat di dalamnya. Tidak pada tempatnya lagi untuk saling menyalahkan dan mencari siapa yang paling berdosa karena semuanya telah tergabung dalam sebuah system yang terkait satu dengan yang lain. Sehingga apabila satu pihak melakukan kesalahan dan kekurangan maka pihak yang lain akan terkena dampaknya.

Yang paling bijaksana adalah, apabila selanjutnya semua pihak terkait lebih memantapkan dan menyatukan komitmen dalam sebuah sinergitas dan kesatuan tindakan untuk berbuat lebih baik agar proses penanggulangan kemiskinan yang ada dapat lebih berjalan dengan optimal dan menunjukkan hasil yang diharapkan.

Dialog berjalan lancar, dan sempat disampikan pula sebentuk penghargaan atas kinerja dan kekompakan Pokja Paket, yang dengan segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapi, Pokja masih mampu mempertahankan komitmen terhadap masyarakat miskin di Kabupaten Kendal, khususnya melalui PAKET P2KP.

Setelah jeda Shalat Jumat, Tim melanjutkan kegiatan monevnya dengan mengunjungi salah satu lokasi PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Kendal.

Monev Paket P2KP Kendal – 1






Tim yang beranggotakan perwakilan dari Bank Dunia, Departemen Keuangan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum maupun Konsultan Manajemen Pusat (KMP) P2KP yang dalam hal ini diwakili oleh Tenaga Ahli PAKET P2KP KMP, Ibu Saraswati Susanto, didampingi oleh Team Leader KMW Provinsi Jawa Tengah serta Tenaga Ahli KMW, mengunjungi lokasi Paket P2KP Kabupaten Kendal. Kunjungan diawali di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari, dimana kedatangan tim monev disambut oleh Camat Rowosari, perangkat desa, masyarakat, anggota BKM dan anggota Pakem Desa Gempolsewu. Disamping itu, anggota Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), anggota Pokja Paket P2KP maupun pimpinan Bappeda bahkan PJOK Paket, juga mendamping monev hari pertama, Kamis, 3 April 2008.

Kegiatan diawali dengan dialog dib alai desa Gempolsewu, terkait mekanisme pelaksanaan dan administrasi Paket. Berbagai pertanyaan yang menyangkut mekanisme dan administrasi Paket dijelaskan bersama oleh anggota Pakem, anggota BKM maupun anggota Pokja Paket P2KP maupun Satker P2KP Kabupaten Kendal yang sekaligus sebagai anggota Pokja Paket P2KP, Ir. Sapto Setiawan. Terdapat beberapa temuan terkait dengan administrasi pelaksanaan Paket, diantaranya terkait dengan pedoman Paket P2KP maupun format laporan pekerjaan Paket P2KP.

Dialog dilanjutkan dengan melakukan peninjauan hasil pekerjaan lapangan, dimana Desa Gempolsewu pada tahun 2007 memiliki 2 panitia kemitraan. Lokasi kunjungan pertama adalah lokasi beton jalan, dimana sebelumnya tim diajak untuk menyeberang sungai dengan mempergunakan perahu untuk sampai ke lokasi beton jalan. Di lokasi ini tim memberikan catatan terkait dengan kualitas dan fungsi jalan serta konsistensi rencana pemeliharaan hasil pekerjaan yang perlu menjadi perhatian berbagai pihak terkait. Kunjungan dilanjutkan ke lokasi aspal jalan.

Kunjungan dilanjutkan menuju lokasi lama penerima PNPM, Desa Kebumen Kecamatan Sukorejo. Namun dalam perjalanan, tim monev mampir untuk melihat hasil pekerjaan Panitia Kemitraan Paket P2KP desa Bumiayu Kecamatan Weleri, baik pekerjaan beton jalan dan paving yang dilakukan pada tahun 2007 maupun pekerjaan beton jalan paket p2kp tahap I tahun 2006 yang hasilnya masih sangat bagus.

Dialog dengan masyarakat, anggota Panitia Kemitraan maupun BKM yang masih terus didampingi oleh Tim provinsi maupun kabupaten, dilanjutkan di Balai Desa Kebumen. Kembali ditemukan catatan terkait administrasi pekerjaan yang perlu dijadikan sebagai bahan evaluasi pada pelaksanaan paket tahap 3 tahun 2008. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan evaluasi atas pelaksanaan PNPM P2KP di desa Kebumen dimana tim menemukan catatan atas pelaksanaan PNPM P2KP yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak terkait.

Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi lokasi pekerjaan Paket P2KP dan berdialog dengan warga Desa Kebumen yang pada tahun 2007 memperoleh program paket berupa pengaspalan jalan maupun pembangunan rumah kumuh. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi lokasi pekerjaan PNPM P2KP Desa Kebumen.

Selasa, 01 April 2008

295%, Kenaikan Swadaya PAKET P2KP


Suatu nilai yang Fantastis, dimana kegiatan PAKET P2KP, sebagai kegiatan yang bertumpu kepada masyarakat dalam proses pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pertanggungjawaban dan pemeliharaan program, mampu memberikan bentuk partisipasi yang sangat menggembirakan. Hal tersebut diantaranya dapat dilihat dari total biaya dan pengembangannya dapat dilihat data sebagai berikut :
Rencana total anggaran Rp. 4.396.791.500,00 dengan total realisasi mencapai : Rp. 5.184.819.520,00 dengan kenaikan mencapai Rp. 793.144.570,00 yang tercermin dari peningkatan rencana swadaya masyarakat dari total Rp. 405.899.900,00 dengan total realisasi swadaya mencapai 1.199.044.470,00. berdasarkan data tersebut terjadi peningkatan swadaya senilai 295%.
Total swadaya masyarakat terbesar diraih oleh masyarakat Desa Bumiayu Kecamatan Weleri oleh Panitia Kemitraan Margi Rahayu dengan program paving jalan lingkungan yang memperoleh realisasi swadaya mencapai Rp.182.069.000,00 dari rencana sebesar Rp.8.300.000,00 dengan prosentase kenaikan mencapai 2.094% senilai Rp. 173.769.000,00. Demikian data diperoleh dari Koordinator Pokja, Shobirin, S.Sos dan Jonny Godlib, SE

World Bank Akan Datang ke Kendal

Bertempat di ruang rapat Bappeda Kabupaten Kendal, 31 Maret 2008 dilaksanakan koordinasi yang dihadiri oleh anggota Pokja PAKET, Korkab PNPM P2KP, Tenaga Ahli KMW Provinsi Jateng, Fasilitator Kelurahan dan Pimpinan Bappeda Kabupaten Kendal. Rapat dilakukan untuk membahas persiapan penerimaan kunjungan Bank Dunia untuk melakukan monev dengan melihat lokasi dan mekanisme pelaksanaan PAKET P2KP di Kabupaten Kendal.
Kegiatan direncanakan dialokasikan di beberapa lokasi meliputi :
1. Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari dan
2. Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon.
Kunjungan dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat, 3 dan 4 April 2008.