Sabtu, 22 Maret 2008

AUDIT PEKEM PAKET P2KP SELESAI

Setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya pelaksanaan Audit Akuntan Publik bagi Panitia Kemitraan Program Penannggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) P2KP selesai dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Maret 2008 di Desa Sambongsari Kecamatan Weleri. Audit dilaksanakan kepada 2 Panitia Kemitraan yakni Pakem Sambong Toyo dan Pakem Sambung Sender.

Secara umum dapat dikatakan bahwa audit berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Bahkan dalam hal ini auditor banyak memberikan bimbingan kepada panitia kemitraan terkait dengan mekanisme pelaporan kegiatan. Namun demikian diakui bahwa masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam pelaporan yang dikarenakan kekurang telitian pakem dalam menyusun laporan tanpa mengurangi hakekat dari pelaksanaan kegiatan kemitraan itu sendiri.

Karti Ustanto, Koordinator BKM Gunung Mas, DesaSambungsari yang sekaligus sebagai Koordinator Forum BKM P2KP Kabupaten Kendal, mengakui bahwa masih banyak panitia kemitraan yang mengalami kesulitan dalam menyusun laporan, meskipun bimbingan dari POKJA Paket diberikan secara penuh, hal ini semata dikarenakan kemampuan anggota yang terbatas. Namun demikian dia mengakui, dibandingkan pelaksanaan PAKET P2KP tahap pertama tahun 2006, masyarakat semakin mengatahui dan mengerti terkait dengan mekanisme administrasi dan pelaporan kegiatan, hal ini merupakan sebuah pembelajaran berharga yang tidak ternilai harganya.

Hal lain yang tidak dapat dinilai dengan uang adalah bukti yang menunjukkan adanya “social capital” yang tercermin dari kepedulian masyarakat dalam berbagai bentuknya, baik yang memberikan sumbangan uang, matrial, tenaga, maupun yang terlihat dari sumbangan dalam bentuk makanan dan minuman selama proses pengerjaan program berlangsung.

Karti Ustanto mengingatkan kembali, bahwa kepedulian masyarakat diantaranya dapat dilihat dari kejadian pengusiran 2 unit mobil pengangkut paving pada PAKET 2006 oleh warga masyarakat Sambongsari (non PAKEM). Hal ini dilakukan karena masyarakat mengetahui hak dalam bentuk kualitas paving yang seharusnya diterima, namun yang datang tidaklah sesuai dengan yang seharusnya. Tidak berhenti disana, warga selanjutnya menanyakan hal tersebut kepada panitia kemitraan dan setelah dilakukan pelacakan, ternyata kesalahan dilakukan oleh pihak perusahaan pembuat paving yang salah dalam pengiriman barang. Bentuk partisipasi masyarakat yang mencapai kepada kontrol sosial inilah yang menurut dia “mahal harganya”.

Lebih jauh, Shobirin, S.Sos, koordinator POKJA PAKET dan Jonny Godlib, SE selaku anggota POKJA yang mendampingi proses Audit terakhir bagi PAKEM PAKET P2KP Kabupaten Kendal tahap 2 tahun 2007 mengakui bahwa memang ada harga yang sangat mahal yang harus dibayar oleh banyak pihak dalam berbagai bentuknya dalam upaya mensukseskan PAKET P2KP, namun demikian, harga yang mahal ini telah terbeli oleh sebuah proses pembelajaran yang jauh lebih mahal yang diperoleh oleh masyarakat di 23 desa P2KP penerima PAKET, jika dibandingkan dengan harga yang harus dibayar. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan PAKET P2KP, telah terbukti adanya kesatuan komitmen dari berbagai pihak, khususnya masyarakat itu sendiri. Adanya kesadaran bahwa mereka sepenuhnya tidak dapat menggantungkan keadaan mereka hanya kepada pemerintah saja. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa komitmen dari pemerintah daerah dan segenap jajarannya terkait dengan sinergitas upaya penanggulangan kemiskinan masih merupakan sebuah impian yang harus dibangun.

Lebih lanjut, Shobirin, S.Sos menyampaikan bahwa diharapkan dalam waktu dekat, pelaksanaan peresmian PAKET P2KP 2007 bisa segera dilaksanakan. Hal ini juga kembali menuntut peran aktif dan komitmen SKPD terkait khususnya BAPPEDA Kabupaten Kendal untuk menyelesaikan tahapan proses/ siklus PAKET yang telah disepakati bersama.

Tidak ada komentar: